Tertib Aturan, WNI di Australia Beribadah dalam Keterbatasan

Tertib Aturan, WNI di Australia Beribadah dalam Keterbatasan
Kebanyakan umat beragama di Australia telah mengikuti anjuran untuk menjaga jarak satu sama lain agar cegah penyebaran COVID-19 (Mustafagull/Getty Images)

Kebaktian dilakukan secara online

Sebagai gantinya, ICC menggelar kebaktian online di jam yang sama seperti biasanya ibadah berlangsung. Namun kali ini melalui akun Facebook ICC.

Pendeta Christian Tirtha, gembala jemaat ICC yang melayani ibadah online mengaku merasa canggung dan tidak terbiasa.

Tertib Aturan, WNI di Australia Beribadah dalam Keterbatasan Photo: Pendeta Christian Tirtha membawakan ibadah Minggu online pertama ICC melalui akun media sosial Facebook, Minggu 15 Maret 2020. (Supplied)

 

"Kemarin Minggu itu saya pinjam salah satu [ruang] kantor gereja untuk duduk sendiri menghadap laptop. Satu-satunya wajah yang saya lihat adalah wajah sendiri," tutur Pendeta Christian.

"Yang saya rasakan sangat kehilangan, dan sekali lagi ini perasaan hampir seluruh jemaat kami, adalah aspek kehadiran satu sama lain."

Menurut Christian, aspek kehadiran fisik di ruang ibadah sudah menjadi faktor yang penting bagi umat Kristen, meski secara teologis gereja tidak identik dengan bangunan gedung atau ruang ibadah.

"Gereja lebih identik dengan orang Kristen yang berkumpul untuk bersama-sama belajar menjadi semakin seperti Kristus."

Kezia Wiajaya, salah satu jemaat ICC yang mengikuti kebaktian online merasa cukup puas dengan metode ibadah ini meski tidak ideal.

Untuk menekan laju penyebaran virus corona, pemerintah Australia telah memperketat aturan social distancing atau menjaga jarak antar warga

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News