Tertib Aturan, WNI di Australia Beribadah dalam Keterbatasan
Photo: Selain Salat Jumat yang ditiadakan, aktivitas TPA seperti ini juga akan dilakukan secara online. (Supplied: Teguh Iskanto)"Alhamdulillah, dengan adanya kemajuan teknologi semua ini kita bisa lakukan dan fasilitasi tanpa harus memberikan risiko kepada umat atau jamaah kita," katanya.
Selain ibadah, IMCV memiliki banyak kegiatan lainnya untuk mendukung warga Muslim Indonesia di Australia, khususnya di negara bagian Victoria untuk terus memperdalam dan mempraktikan ajaran Islam.
Sejak adanya anjuran untuk menjaga jarak demi menekan laju penyebaran virus corona, beberapa kegiatan telah dialihkan ke metode online.
"Kelas Tahfidz dan TPA [Taman Pendidikan Quran] dan kajian-kajian Islam sudah dipindahkan dalam bentuk online melalui Webex," jelas Teguh.
Menurut Teguh, keputusan untuk memakai platform online adalah agar proses kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan, walaupun dalam keaadan seperti sekarang ini.
"Metode online juga dipakai untuk penyuluhan dan advokasi perihal COVID-19 kepada jamaah perihal pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, khususnya golongan yang rentan terpapar," tambahnya.
Beberapa masjid lain di Melbourne juga telah memutuskan untuk menghentikan sementara shalat lima waktu berjamaah.
Untuk menekan laju penyebaran virus corona, pemerintah Australia telah memperketat aturan social distancing atau menjaga jarak antar warga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Bakamla RI Menjemput 18 Nelayan Indonesia di Australia, Lihat