Tertindas di Tanah Sendiri, Tak Yakin Hidup Berubah
Minggu, 18 September 2011 – 11:24 WIB
Beberapa tahun kemudian, 1971, para pemukim Yahudi berdatangan. Alhasil, lebih banyak lagi desa yang dikuasai (Yahudi) hingga dibangun perkampungan Gilo dan Har Gilo. Wilayah tersebut ilegal sesuai hukum internasional.
Pada 1980, otoritas Jerusalem mengeluarkan perintah penggusuran bagi banyak rumah yang dibangun oleh warga desa. Mereka dianggap tidak punya izin sehingga rumah-rumah mereka harus dihancurkan.
Saat ini buldozer dan peralatan pengeruk bekerja untuk membangun pondasi permukiman baru di tanah terakhir di wilayah desa itu. Di sana akan dibangun tembok pemisah. Jika sudah selesai, bangunan beton dan baja tinggi akan mengelilingi al-Walaja. Hanya akan tersisa satu pintu keluar dan masuk yang dikontrol oleh tentara Israel.
Setiap hari Atrash melihat tanah desanya berkurang dan hilang di tengah kerakusan para pemukim Israel dan mesin-mesin raksasa.
MENJADI negara merdeka menjadi impian semua rakyat Palestina. Langkah pemerintahan Presiden Mahmoud Abbas mengajukan status keanggotaan penuh di
BERITA TERKAIT
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah