Terungkap Sudah Alasan Jokowi Pilih Yasonna Laoly Lagi jadi Menkumham
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo akhirnya mengungkap alasan memilih kembali Yasonna Laoly sebagai Menkumham di Kabinet Indonesia Maju.
Padahal sejak revisi UU KPK disahkan, banyak kalangan mengkritik Yasonna dan meminta Jokowi tidak menempatkannya di kementerian itu. Bahkan ada yang meminta Yasonna mundur dari jabatannya beberapa waktu lalu.
Namun, Jokowi, panggilan karib presiden, mengungkap ada alasan khusus tetap memilih Yasonna.
"Mengenai Menkumham, saya sudah tahu Pak Menteri ini lama, secara pribadi. Saya sampaikan dan saya tugasi untuk memperbaiki mengoreksi apa-apa yang memang perlu diperbaiki," ujar Jokowi saat berbincang santai dengan wartawan kepresidenan di kompleks Istana Negara, Jakarta.
Menurut Presiden Jokowi, ada tugas besar Menkumham Yasonna Laoly ke depan yang harus diselesaikan yaitu mengenai omnibus law.
Omnibus Law adalah undang-undang yang dibuat untuk menyasar isu besar yang ada di suatu negara. Biasanya pembuatan UU ini dilakukan dengan revisi atau pencabutan UU yang ada sebelumnya.
Jokowi mengatakan, Yasonna bisa merevisi sebanyak 74 undang-undang sekaligus sehingga memperbaiki pelayanan publik.
"Itu pekerjaan besar. Bagaimana 74 UU bisa direvisi sekaligus sehingga bisa memperbaiki pelayanan-pelayanan publik yang ada pelayanan pada dunia usaha yang ada sehingga betul- betul tercipta lapangan kerja. Itu konkret bisa dilakukan," sambung Jokowi.
Nama Menkumham Yasonna Laoly sempat ditolak beberapa kalangan sejak ada revisi UU KPK tapi dia dipilih lagi oleh Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju.
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Timnas U-23 ke Perempat Final Piala Asia U-23, Jokowi: Semoga Bisa Melaju Lebih Tinggi Lagi
- Tingkat Kepuasan Publik kepada Jokowi Seusai Pilpres, Lihat Angkanya
- MK Segera Putuskan PHPU Pilpres 2024, Presiden Jokowi Bilang Begini
- Begini Langkah Indodax untuk Mencegah Tindak Pencucian Uang
- Mewakili Jokowi di Asia Business Councils, Airlangga: Inflasi Tetap Terkendali