Terungkap! Teroris Solo dan Batam Dilatih Gigih di Sini

Terungkap! Teroris Solo dan Batam Dilatih Gigih di Sini
Suasana penangkapan teroris jaringan Batam, Kepri, Jumat (5/8) lalu. Foto: Batampos/jpg

jpnn.com - BATAM - Kapolda Kepri, Brigjen Sam Budigusdian mengungkapkan selain perencanaan menyerang Singapura, Gigih Rahmat Dewa juga merupakan otak penyerangan atau pemboman di Mapolresta Surakarta, 5 Juli lalu. 

Gigih melatih langsung pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta itu, Nur Rahman, di Batam.

Nur Rahman diketahui masuk Batam pada tahun 2015. Nur Rahman kemudian diberikan pelatihan dan tata cara penggunaan bom bunuh diri untuk menyerang Mapolresta Surakarta pada 5 Juli.

"Nur Rahman pernah ke Batam dan di sini (Batam) perencanaan itu," tutur Sam seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (9/8).

Menurutnya, saat ini Tim Densus Antiteror Mabes Polri masih menyelidiki komunikasi antara jaringan KGR dan Bahrun Naim. Termasuk menyelidiki sumber dana yang didapatkan.

Sam menambahkan, Gigih turut bertugas merekrut anggota dan melatihnya. Pria 31 tahun ini melatih anggota rekrutannya tersebut di dalam hutan di kawasan Nongsa, Batam.

"Latihannya menggunakan senjata juga. Tapi air softgun. Sementara senjata laras panjang yang asli belum dilatih,” ujar Kapolda Kepri, kemarin.

Gigih diketahui merekrut Trio Syafrido, 46, Eka Saputra, 35, Tarmidzi, 21, Hadi Gusti Yanda, 20. Ke empat pria ini memiliki peran yang berbeda. Trio bertugas sebagai koordinator lapangan, Hadi sebagai bendahara. Eka sebagai perakit senjata dan Tarmidzi merupakan anggota yang baru direkrut.

BATAM - Kapolda Kepri, Brigjen Sam Budigusdian mengungkapkan selain perencanaan menyerang Singapura, Gigih Rahmat Dewa juga merupakan otak penyerangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News