Thailand Coba Kombinasi Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Karena Penularan Varian Delta Meningkat

Thailand Coba Kombinasi Vaksin Sinovac dan AstraZeneca Karena Penularan Varian Delta Meningkat
Pekerja kesehatan di Thailand yang sudah menerima dua dosis vaksin Sinovac sekarang akan mendapatkan vaksin penguat AstraZeneca. (Reuters: Athit Perawongmetha)

"Kalau kita berada di Indonesia atau Thailand, kita pasti akan ingin mendapatkan AstraZeneca," katanya.

Mengharapkan pasokan dari India

Thailand mengalami kesulitan untuk mendapatkan vaksin, khususnya AstraZeneca.

Sejauh ini sudah 12,57 juta dosis vaksin yang diberikan kepada warga Thailand, sekitar 13 persen warga setidaknya sudah mendapat dosis pertama.

Thailand sebenarnya bisa memproduksi sendiri vaksin AstraZeneca. Namun dengan jumlah penduduk sekitar 70 juta, produksi dalam negeri tidak mencukupi untuk melayani permintaan.

Salah satu pembuat vaksin AstraZeneca terbesar di dunia adalah Serum Institute di India, tapi  Pemerintah Thailand sudah menghentikan ekspor vaksin dari India, setelah India mengalami penularan COVID gelombang kedua.

Saat itu, WHO mengatakan larangan ekspor vaksin dari India telah berdampak kepada 91 negara.

Dosis yang sebelumnya direncanakan untuk ekspor ke negara-negara Asia dan Afrika, termasuk untuk program COVAX, telah dialihkan untuk kebutuhan warga di India sendiri dan ekspor belum lagi pulih.

"Kami harus memfokuskan semua kekuatan dan vaksin untuk warga India karena di sinilah vaksin itu sangat dibutuhkan," kata Direktur Eksekutif Serum Institute Adar Poonwalla dalam pertemuan India Global Forum beberapa waktu lalu.

Thailand akan coba mengombinasikan vaksin Sinovac dan AstraZeneca karena penularan varian Delta yang terus meningkat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News