The Next Gus Dur

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

The Next Gus Dur
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

Berhubungan dengan Israel dan Yahudi sama saja dengan memusuhi Islam. Begitu pandangan umum masyarakat Islam Indonesia.

Gus Yahya ingin menjadikan model gerakan Gus Dur sebagai model gerakan NU, karena Gus Dur dianggap telah membawa NU menjalankan mandat peradaban.

Sejak awal didirikan, NU bertujuan untuk merintis upaya format peradaban baru untuk menggantikan format yang lama pascakeruntuhan Turki Usmani.

NU didirikan bukan sekadar untuk mengupayakan kesejahteraan warganya atau sekadar meneruskan mandat ajaran ahlu sunnah wal jamaah. Namun, lebih dari itu NU mengemban tugas peradaban untuk menempatkan Islam dalam posisinya tepat dalam peradaban dunia.

Gus Yahya mengingatkan kader-kader NU jangan sekadar merebut porsi-porsi yang remeh-temeh seperti selama ini. Untuk mencapai tujuan itu harus ada perubahan mindset yang mendasar.

Menurut Gus Yahya, perilaku Gus Dur selama hidup, baik gerakannya, pemikirannya, khususnya saat memimpin PBNU adalah berupaya memperjuangkan peradaban. Pemikiran-pemikiran Gus Dur akan terus dibutuhkan sepanjang zaman.

Gerakan Gus Dur secara umum bisa dibagi menjadi dua garis besar, hubungan dengan negara dan hubungan dengan masyarakat. Dalam hal hubungan dengan negara, NU menjadi kekuatan politik yang sangat penting sejak zaman kemerdekaan sampai sekarang.

Gus Dur membawa warna baru dalam hubungan NU dengan negara. Selama kekuasaan Orde Baru yang represif, NU menjadi kekuatan civil society yang melakukan koreksi dengan caranya yang khas. Di bawah Gus Dur, NU menjadi kekuatan yang disegani oleh negara.

Gus Yahya disebut-sebut akan banyak meniru Gus Dur dalam memimpin Nahdlatul Ulama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News