Three Musketeers

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Three Musketeers
Ilustrasi Istana Merdeka. Foto: Ricardo/JPNN.com

Penolakan yang sudah dilontarkan kubu Jokowi tidak menjadi masalah. Toh, selama ini gaya komunikasi politik Jokowi yang enigmatik sudah sangat dihafal.

Boleh saja dia berbicara sesuatu, tetapi kenyataannya bisa saja berbeda. Misalnya, soal pemecatan pegawai KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) melalui TWK (tes wawasan kebangsaan) yang kontroversial, Jokowi sudah berbicara, tetapi teryata proyek itu jalan terus, dan Jokowi diam saja.

Anak-anak BEM (badan eksekutif mahasiswa) UI (Universitas Indonesia) rupanya jengkel dengan gaya politik Jokowi.

Mereka lalu menganugerahkan gelar kepada Jokowi sebagai "The King of Lips Service" atau Sang Raja Layanan Bibir.

Tentu saja ini kenakalan dan kekritisan khas mahasiswa yang bisa mengundang senyum.

Para mahasiswa itu melihat ketidakkonsistenan Jokowi antara yang dibicarakan dengan kenyataan di lapangan.

Apa yang dibicarakan Jokowi tidak lebih dari sekadar pemanis bibir. Karena itu mereka menjuluki Jokowi sebagai The King of Lips Service.

Gegara unggahan itu para mahasiswa itu dipanggil dan diperingatkan oleh pimpinan universitas.

Ia malah melempar teka-teki politik dengan menyebut inisial Three Musketeers, yaitu M, L, dan P.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News