Tiap Tahun Industri Asuransi Jiwa Indonesia Terus Tumbuh

Tiap Tahun Industri Asuransi Jiwa Indonesia Terus Tumbuh
Ilustrasi layanan Asuransi Astra. Foto: Asuransi Astra

jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) telah menghimpun 58 data yang dirangkum dari perusahaan-perusahaan asuransi jiwa anggota, dari 59 perusahaan anggota. Hasilnya, industri asuransi jiwa Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang baik pada 2018.

Sampai dengan kuartal kedua 2018, AAJI mencatat total pendapatan premi, total klaim & manfaat, serta jumlah agen berlisensi industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan, meski total pendapatan mengalami perlambatan.

Industri asuransi jiwa pada kuartal kedua 2018 mencatatkan total pendapatan (income), pertumbuhan industri senilai Rp89,73 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2017 sebesar Rp 116,35 triliun atau mengalami penurunan sebesar 22,9 persen.

"Total pendapatan premi merupakan kontributor terbanyak atas total pendapatan industri asuransi jiwa, yakni sebesar 104,3%. Nilai pendapatan premi ini lebih besar dibandingkan total pendapatan yang disebabkan nilai negatif dari hasil investasi yang cukup tinggi," ujar Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu.

Pada kuartal kedua 2018, total pendapatan premi bertumbuh 5,5% sebagai hasil dari meningkatnya pertumbuhan total premi bisnis baru dan total premi lanjutan, menjadi Rp93,58 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2017 sebesar Rp88,66 triliun.

Pertumbuhan total pendapatan premi didorong oleh meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance yang meningkat sebesar 9,5% dan berkontribusi sebesar 44,9%, selanjutnya dari saluran keagenan mengalami pertumbuhan tertinggi di antara saluran distribusi yang ada sebesar 9,9% dengan kontribusi 39,3%, sementara saluran distribusi alternatif mengalami perlambatan 12,2% dan memiliki kontribusi sebesar 15,9%.

"Dari sisi pertumbuhan bisnis baru, hal ini ditopang oleh meningkatnya kinerja saluran distribusi keagenan sebesar 27,9% dan saluran bancassurance yang naik 8,5%, dengan masing-masing berkontribusi sebesar 27,5% dan 55,7% terhadap premi bisnis baru," kata Togar.

Pertumbuhan industri masih didorong oleh jenis produk asuransi terkait investasi (unit link) yang berkontribusi 59,5% dari total premi, dan berkontribusi 52,4% dari bisnis baru.

Total pendapatan premi, pembayaran klaim dan manfaat, serta jumlah agen asuransi meningkat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News