Tidak Berdesak-desakan, Cium Hajar Aswad pun Mudah
Sabtu, 13 Juli 2013 – 00:42 WIB

LEBIH LONGGAR: Imawan Mashuri (melambai) di halaman dalam Masjidilharam saat umrah di awal Ramadan. Foto: Dok Pribadi
Suhu udara langsung turun. Dari 42 derajat menjadi 38 derajat Celsius. Sementara itu, pasukan kebersihan Masjidilharam langsung bergerak cepat membersihkan seluruh kompleks masjid. Dalam sekejap, masjid pun bersih dari genangan air maupun sampah-sampah yang terbawa arus.
Ramadan di dua kota suci umat Islam, Makkah dan Madinah, memang selalu marak, terutama menjelang buka puasa. Begitu banyak orang yang ingin membagikan takjil. Di antara saf-saf salat, digelar plastik panjang. Juga di tempat-tempat keramaian umum. Termasuk di pinggir-pinggir jalan, teras-teras toko, serta mal di sekitar Masjidilharam. Pemandangan serupa terlihat di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.
Di atas plastik yang terbentang itu, disajikan makanan. Semua boleh menyantapnya. Biasanya berupa kurma rutop, kurma muda yang mulai matang. Enaknya luar biasa. Lalu, air zam-zam atau teh Arab. Ada juga roti, buah, dan nasi kebuli. Semua bergantung yang bersedekah.
Siapa yang bersedekah? Warga lokal maupun jamaah umrah. Mereka berebut berkah Ramadan. Bahkan, ada yang jemput bola dengan mengajak jamaah untuk bergabung di beberan plastik mereka. Buka bersama seperti itulah yang sering dirindukan jamaah dari negara mana pun. "Saya tidak pernah melewatkan kegembiraan ini," ujar Tahmit Lombok, salah seorang jamaah asal Indonesia. (*/c5/ari)
MESKI Masjidilharam sedang direnovasi, umrah pada awal Ramadan kali ini tetap lancar. Selain jamaah belum begitu banyak, kondisi itu merupakan imbas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu