Tidak Mudah bagi Jokowi Tentukan Cawapres

Menurut Effendi, persaingan saat ini dibuat begitu terbatas. Sebab, publik seakan-akan mengarah pada dua pasangan saja.
"Jadi ini demikian rumit, jauh dari apa yang Anda bisa bayangkan," ungkapnya.
Menurut dia, sangat sulit bagi Jokowi menentukan pilihan. Misalnya, Jokowi tetap dianggap sebagai PDI Perjuangan sehingga hendaknya cawapres yang mendampinginya dari partai lain.
Di sisi lain, jika Jokowi dianggap petahana maka PDIP sebagai partai terkuat bisa saja menyodorkan kadernya sebagai bakal cawapres. Karena itu Jokowi dalam posisi dilematis.
"Itu saja dua hal yang tidak gampang dijawab. Apakah Jokowi dianggap PDIP atau Jokowi dianggap sebagai petahana yang sangat kuat, sehingga wakilnya bisa dari PDIP. Tapi kalau dia dari PDIP, maka wakilnya dibuka dari parpol pendukung koalisi," paparnya.(boy/jpnn)
Posisi Jokowi saat ini lebih leluasa dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres) dibanding saat Pilpres 2014. Namun, Jokowi juga dalam posisi sulit.
Redaktur & Reporter : Boy
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi