Tidak Sulit Cari Orang yang Mau jadi Pengantin Bom Bunuh Diri

Tidak Sulit Cari Orang yang Mau jadi Pengantin Bom Bunuh Diri
Lokasi ledakan di terminal Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5/2017) malam. Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

MNLF pernah menyandera Kota Zamboanga beberapa tahun lalu dan kini masih bersembunyi di kawasan hutan di Sulu.

Yang ketiga adalah Abu Sayyaf. Kelompok tersebut lebih berkiblat sebagai kelompok jihad global. Yang terakhir dan yang makin kecil adalah NPA (New People’s Army), sayap militer kelompok komunis.

Dalam tujuh tahun terakhir, anggota empat kelompok itu bergerak dinamis. Meski awalnya mesra, lalu pecah dan secara resmi masih berperang, anggota dua kelompok tersebut (MILF dan MNLF) makin cair.

”Jadi, di lapangan, yang bawahan ini saling menjalin persahabatan. Terutama jika bertemu dalam kepentingan,” papar pria yang kini menjadi ketua Yayasan Lingkar Perdamaian itu.

Dari informasi yang terakhir didengarnya, MILF pun terpecah. Terutama setelah MILF resmi berdamai dengan pemerintah Filipina untuk membentuk otonomi daerah.

”Ada sejumlah faksi yang menyatakan perdamaian itu sama saja dengan kekalahan,” katanya.

Faksi-faksi itulah yang kemudian bergabung dengan kelompok militan Abu Sayyaf. Gabungan dua kekuatan itulah yang kemudian menjadi pelaku penyerbuan Marawi.

”Memang metodenya seperti ISIS. Tapi, jangan cepat-cepat disimpulkan itu ISIS,” tutur Ali Fauzi.

Aksi bom bunuh diri terjadi di Halte Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News