Tidur Siang Efektif Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke?

Tidur Siang Efektif Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke?
Ilustrasi bangun tidur. Foto: Hellosehat

jpnn.com - Ternyata, tidur siang tidak hanya baik untuk menyegarkan diri saja. Kebiasaan ini juga disebut memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Tapi, benarkah demikian?

Kaitan tidur siang dengan serangan jantung dan stroke

Sebuah penelitian di Swiss telah menyimpulkan bahwa tidur siang berkaitan dengan peningkatan taraf kesehatan jantung.

Dari hasil yang didapat, terlihat bahwa seseorang yang tidur siang, 1-2 kali per minggu, memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit seperti serangan jantung dan stroke, jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah tidur siang.

Tapi sayangnya, hingga saat ini belum ada penelitian yang mempelajari lebih lanjut mengenai durasi dan kualitas tidur siang yang dibutuhkan untuk mendapatkan dampak positif tersebut.

Penelitian tersebut dilakukan dari 2009 hingga 2012, dengan melibatkan orang dewasa berusia 35 hingga 75 tahun. Hal pertama yang dilakukan adalah memeriksa tinggi dan berat badan, kadar kolesterol dan gula darah, serta tekanan darah peserta.

Lalu, dilakukan evaluasi terhadap pola tidur, kebiasaan tidur siang, olahraga, dan riwayat kesehatan peserta. Mereka diikuti selama sekitar 5 tahun dan dilihat adanya kejadian penyakit jantung dan stroke pada peserta penelitian.

Selain itu, dilakukan perbandingan antara orang yang tidur siang dengan yang tidak tidur siang. Kemudian dibagi lagi menjadi kelompok dengan tidur siang kurang dan lebih dari satu jam, dengan frekuensi 1-2 kali per minggu, 2-5 kali per minggu, dan 6-7 kali per minggu.

Daripada menduga-duga, yuk baca artikel berikut apakah tidur siang bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung dan stroke.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News