Tiga Batu Akik yang Jadi Harta Karun Berau

Tiga Batu Akik yang Jadi Harta Karun Berau
Ilustrasi

''Semua umur suka batu ini, unik dan indah,'' ucap Siswansyah.

Sementara itu, batu leber, menurut Siswansyah, mirip dengan batu leci asal Bengkulu. Warnanya yang putih bening dengan serat kura-kura di dalamnya menjadi keunikan tersendiri. Berasal dari Kecamatan Kelay, harga batu itu cukup terjangkau. ''Berkisar Rp 400 ribu sampai Rp 700 ribu,'' ungkapnya.

Di sisi lain, batu fosil ulin lebih diminati pencinta dan kolektor dari Balikpapan. Batu yang merupakan fosil dari kayu ulin selama berabad-abad tersebut ditemukan di daerah pegunungan Kecamatan Kelay. 

Dengan kandungan perak dan serat emas pada motifnya serta warna dasar hitam, batu itu pun terlihat sangat indah. ''Hampir semua umur seharga Rp 400 ribu sampai Rp 15 juta, bergantung kekristalannya,'' bebernya.

Siswansyah bisa dikatakan sebagai salah seorang penjual batu yang cukup dihormati di Tanjung Redeb. Bahkan, Wakil Bupati Berau Ahmad Rifai membeli beberapa batu akik asli Berau di tokonya. ''Itu foto waktu bapak beli, dukungan pemerintah sini sangat bagus untuk mengembangkan batu asli daerahnya,'' paparnya. (rid/c7/git)   

PERHATIAN para pecinta batu kini banyak tertuju pada lapis banua, leci berau, dan fosil ulin. Batu yang berasal dari pe­dalaman Kalimantan itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News