Tiga Cara Mengatur Keuangan Lebih Produktif dengan Pinjaman Online
Pada dasarnya, penggunaan pinjaman terbagi menjadi dua, yakni utang untuk kebutuhan produktif dan utang untuk kebutuhan konsumtif.
Sebaiknya, Anda memanfaatkan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan yang produktif dan benar-benar penting saja.
Pasalnya, jika mengajukan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, cicilannya hanya akan menjadi beban bagi keuangan tanpa menghasilkan keuntungan apapun.
Contoh dari utang produktif adalah pinjaman yang diajukan untuk mengatasi masalah keuangan mendesak atau membeli gadget yang mampu meningkatkan produktivitas bekerja.
Dengan begitu, penghasilan dari aktivitas bekerja tersebut tak sampai terhenti, bahkan bisa bertambah.
Sementara itu, utang konsumtif adalah pinjaman yang digunakan untuk hal-hal yang sebenarnya tak terlalu mendesak dan bisa ditunda pembayarannya seperti liburan mewah, membeli barang branded, dan sebagainya.
Sudah terlihat jelas bukan perbedaan 180 derajat dari utang untuk kebutuhan produktif dan konsumtif?
Untuk itu, agar keuntungan dan manfaat pinjaman online semakin kentara serta maksimal didapatkan, pastikan mengajukannya untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar penting dan produktif saja.
Terlebih lagi saat ini, mengajukan pinjaman jauh lebih mudah dan praktis sejak kemunculan pinjaman online oleh perusahaan fintech atau financial technology.
- OJK Tutup 915 Entitas Keuangan Ilegal, Siap-Siap Kena Denda
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jebakan Pinjol
- Hindari Jeratan Pinjol Ilegal, UOB Dukung Terciptanya Budaya Keuangan yang Sehat
- iGrow Peringatkan Para Peminjam yang Tidak Kooperatif
- Tip agar Terhindar dari Pinjol Ilegal, Cukup 4 Langkah