Tiga Daerah ini Jadi Fokus Pak Ganjar

Tiga Daerah ini Jadi Fokus Pak Ganjar
Gubernur Ganjar Pranowo membahas soal covid-19 di Jateng. Foto: IG @ganjarpranowo

"Ada tren peningkatan kasus harian yang ada di sini sampai minggu ke 20. Ini akibat liburan mudik atau yang nekat mudik. Proporsi klaster terbesar itu keluarga 62,4 persen, ini kita hati-hati betul. Lapas 18,7 persen dan klaster agama 11,5 persen. Puncak balik lebaran terjadi di 18 Mei, tercatat 48.754," paparnya.

Ganjar meminta warganya tidak abai akan protokol kesehatan. Karena, setelah dua minggu setelah lebaran, ada tren peningkatan kasus Covid-19.

"Hari ini kita betul-betul lagi melihat hitungan 14 hari setelah masyarakat datang ke sini. Dan ini nyata, maka butuh bantuan dan partisipasi masyarakat. Lalu ada pelanggaran prokes, kita koordinasikan agar penegak hukum tidak ragu kalau ada event yang di create dan menimbulkan kerumunan, kalau tidak bisa diperingatkan maka tutup," tegas Ganjar.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan, tiga kabupaten itu memiliki kriteria kasus yang berbeda-beda. Namun demikian, pihaknya tetap melakukan penatalaksanaan yang ketat terhadap kasus tersebut.

"Perlakuan yang dilakukan sama, yakni dengan 3T yakni Tracing, Tracking dan Treatment. Varian baru karena penyebarannya cepat, maka kita harus ketat. Padahal teman-teman sudah menggunakan APD namun tetap tertular, karena perilaku virus," sebutnya.

Dia mengatakan, sudah ada 172 petugas kesehatan yang telah dites. Sampai hari ini ada 47 orang nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Terkait kasus di Kudus, Yulianto menyebut telah menerapkan langkah antisipatif, dengan menyiagakan rumah sakit di sekitar Kudus. Ia menyebut, hingga kini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit, masih lega.

"Lonjakan kasus di kudus cukup tajam, sehingga BOR (Bed Ocupancy Rate) tinggi sekitar 75-80 persen. Maka kita siapkan rumah sakit di Semarang seperti Wongsonegoro, itu kan BORnya rendah, padahal tempat tidurnya banyak. Itu ‎siap untuk dirujuk di Wongsonegoro, jadi kabupaten sekitarnya siap dukung," jelas Yulianto.

Gubernur Ganjar Pranowo juga meminta aparat penegak hukum tidak ragu membubarkan kegiatan yang banyak mengundang massa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News