Tiga Isu Ekonomi Global Ini Bikin Pemerintah Waswas

Tiga Isu Ekonomi Global Ini Bikin Pemerintah Waswas
Menkeu Bambang Brodjonegoro. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Kondisi perekomomian Indonesia belakangan ini sudah mulai membaik. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kondisi global masih sangat berpengaruh terhadap ekonomi di tanah air.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, sedikitnya ada tiga perkembangan ekonomi global yang harus diwaspadai oleh Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.

"Pertama adalah risiko melambatnya perekonomian China yang pertumbuhannya diperkirakan hanya tujuh persen. Kenapa harus diwaspadai, karena China ini mitra dagang Indonesia, terutama di komoditas. Kalau Cina melambat, pasti permintaan komoditas akan mengalami perlambatan," kata Bambang saat rapat dengan Komisi XI DPR di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (6/6).

Kedua, lanjut Bambang, melemahnya harga komoditas di pasar global yang diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu kinerja ekspor Indonesia. 

"Karena rata-rata harga komoditas semuanya menurun dan belakangan juga ditambah dengan penurunan harga minyak bumi. Ini kita harus waspadai agar tidak terlalu jatuh," ujar Bambang lagi.

Hal yang ketiga yakni isu kenaikan suku bunga bank setral Amerika Serikat atau fed rate yang sudah mulai berhembus sejak sebulan lalu. Jika ini terjadi maka arus modal ke Indonesia akan terganggu.

"Awalnya kan memang The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya,tapi seiring dengan berjalannya waktu, data-data mereka menunjukkan adanya perbaikan. Kalau mereka naik, maka ini akan mempengaruhi arus modal di negara emerging, termasuk Indonesia. Nggak tahu kenaikannya sekali atau dua kali, tapi ini harus diwaspadai," papar Bambang. (rmol/dil/jpnn)


JAKARTA - Kondisi perekomomian Indonesia belakangan ini sudah mulai membaik. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa kondisi global masih sangat berpengaruh


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News