Tiga Pasukan Khusus NATO Dibunuh

Tiga Pasukan Khusus NATO Dibunuh
Tiga Pasukan Khusus NATO Dibunuh
Politisi Barat, yang terus mendorong penarikan pasukan asing keluar dari perang yang tak populer di Afghanistan dan selalu berbicara mengenai kemampuan tentara pemerintah lokal memegang tanggung jawab keamanan, menyatakan bahwa insiden serangan "hijau terhadap biru" tersebut membawa dampak buruk terhadap kondisi psikis personel pasukan internasional.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) NATO menyatakan, banyaknya korban tewas itu disebabkan insiden serupa melemahkan semangat pasukan. "Meski insiden tersebut berskala kecil dalam hal jumlah, kami sangat khawatir akan berpengaruh terhadap moral pasukan," ujar mantan Juru Bicara ISAF Brigadir Jenderal Carsten Jacobson. "Setiap insiden memiliki efek yang tidak proporsional terhadap moral pasukan koalisi," keluhnya.

Sejumlah kebijakan untuk mengantisipasi berulangnya insiden serupa sudah dilakukan. Termasuk menyusupkan agen intelijen dalam setiap perekrutan anggota baru militer dan polisi Afghanistan. Mereka disusupkan ke pusat pelatihan untuk menemukan berbagai potensi pemberontakan. 

ISAF juga punya formula sendiri untuk merespons berbagai insiden "hijau terhadap biru". Salah satunya adalah membentuk tim "malaikat penjaga" yang mengawasi rekan-rekan mereka saat tertidur. (cak/c11/ami)

KANDAHAR - Suasana sahur yang tenang di sebuah pos penjagaan Afghanistan Selatan tiba-tiba berubah menjadi tragedi setelah seorang polisi menembak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News