Tiga PTN Masih Memerlukan Ratusan Guru Besar

Tiga PTN Masih Memerlukan Ratusan Guru Besar
Mahasiswa. Ilustrasi Foto: Dipta/dok.JPNN.com

”Tak hanya itu, kampus kami juga sudah menyiapkan sejumlah anggaran untuk membantu para doktor demi memperoleh status guru besar,” imbuhnya.

Tak jauh beda dengan UIN Malang, Wakil Rektor 1 UM Prof Dr Budi Eko Soetjipto MEd MSi menyebutkan bahwa kampusnya juga masih kekurangan guru besar.

Pasalnya, saat ini UM baru memiliki 76 guru besar dari 864 dosen PNS dan 146 dosen non-PNS. ”Harusnya UM memiliki 202 guru besar,” imbuhnya. Jika mengacu pada data tersebut, UM masih kekurangan 56 guru besar.

Beberapa upaya yang dilakukan UM untuk meningkatkan jumlah guru besar adalah mendorong publikasi jurnal bereputasi, menawarkan dana penelitian mandiri, membentuk Kelompok Bidang Keahlian (KBK), dan melaksanakan 14 konferensi internasional pada tahun 2018.

”KBK ini untuk mewadahi penelitian yang sama, sedangkan konferensi untuk menampung artikel ilmiah untuk calon guru besar,” ujarnya.

Dibandingkan dengan dua perguruan tinggi sebelumnya, UB memiliki guru besar yang cukup banyak, yakni 236 orang.

Walau demikian, Rektor UB Prof Dr Ir Mohammad Bisri MS mengaku bahwa kampusnya masih membutuhkan lebih dari 200 guru besar untuk menutup jumlah ideal. ”Dari total 2.500 dosen, idealnya kami sekitar 500 orang,” imbuhnya.

Menurut Bisri, untuk bisa mendapatkan gelar guru besar, para dosen harus bisa mencapai angka kredit kumulatif (KUM) mendekati 850 sebagai syarat mutlak untuk pengajuan guru besar. (nr3/c1/lid)


Idealnya, jumlah guru besar di kampus mencapai 20 persen dari jumlah dosen yang ada di perguruan tinggi tersebut.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News