Tiga Terduga Teroris Saudara Kandung, Keluarga Aneh

Tiga Terduga Teroris Saudara Kandung, Keluarga Aneh
Densus 88 Antiteror. Ilustrasi Foto: Toni Suhartono/Indopos

BH merupakan mertua Lutfianto, tersangka kasus percobaan teror di Mapolres Probolinggo Kota yang ditangkap 13 Februari silam.

Di rumah pria yang disebut-sebut sebagai anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) itu, polisi butuh waktu 45 menit untuk melakukan penggeledahan. Polisi menemukan senapan angin, pisau kecil dan besar, dan barang bukti lain.

AKBP Fadly Samad mengatakan, selain melakukan penggeledahan, polisi juga berupaya mensterilisasi lokasi untuk menghindari adanya barang yang membahayakan warga. Belum ada keterangan resmi soal keterlibatan ketiganya dalam jaringan teror yang mana.

“Masih penyelidikan. Barang bukti masih didata. Tapi, memang tidak ditemukan bahan peledak. Hanya barang yang diduga untuk merakit senapan angin,” katanya.

Selama ini, aktivitas ketiganya yang dianggap berbeda dengan warga kebanyakan, sempat membuat heran. Apalagi, ketiganya dikenal individual. Belum lagi tudingan bahwa keluarga ketiga orang itu enggan mengikuti program pemerintah. Misalnya imunisasi.

Saat polisi melakukan penggeledahan kemarin, hampir tidak terlihat aktivitas berarti di rumah ketiganya. Istri dan anak-anak mereka diungsikan ke rumah kerabat terdekat.

Mat, warga sekitar rumah terduga teroris mengaku, dirinya tinggal bersampingan dengan KM selama bertahun-tahun, namun hanya dua kali ngobrol dengannya.

BACA JUGA: Siapa Teroris Pembantai Lima Polisi di Mako Brimob?

Densus 88 Antiteror menangkap tiga pria yang masih bersaudara kandung, warga Desa Wonorejo, Maron, Probolinggo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News