Tiga Terduga Teroris Saudara Kandung, Keluarga Aneh
Bahkan, tidak pernah berkumpul dengan warga. “Banyak warga yang tahu kalau kebiasan KM itu keluar malam dan pulang Subuh. Biasanya bareng dengan BH dan KS,” katanya.
Syaifuddin Zuhri, kades Wonorejo mengatakan, warga dan termasuk dirinya tidak terlalu mengenal sosok KM dan keluarganya. “Saya tahunya kerjanya tukang las cat mobil itu. Tidak ada yang dekat dengan dia,” katanya.
Kades Pegalangan Kidul Badrul Huda saat ditemui di rumah BH mengungkapkan, selama ini keluarga BH anti dengan program pemerintah. Program Dinas Kesehatan (Dinkes) seperti imunisasi ditolak. “Alasannya, imunisasi itu dibuat untuk merusak keturunan umat Islam,” jelasnya.
Halil, mertua BH mengaku sudah lama dan sering mengingatkan menantunya. Kurangnya bersosialisasi dengan warga, membuat Halil heran. Terlebih, anaknya yang menjadi istri BH, juga ikut-ikutan sang suami.
“Kalau sudah begini, yang kasihan istri dan anaknya. Sekarang istri dan anaknya numpang di rumah samping. Karena rumah BH tidak boleh dimasuki,” terangnya. (mas/rf)
Densus 88 Antiteror menangkap tiga pria yang masih bersaudara kandung, warga Desa Wonorejo, Maron, Probolinggo.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Kepala BNPT: Tingkatkan Kualitas Asesmen Sistem Pengamanan Jelang World Water Forum
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Bersama KSOP dan TNI AL, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan Kepabeanan di 2 Daerah Ini
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka