Tiga Underwriter Garuda Diselematkan

Tiga Underwriter Garuda Diselematkan
Tiga Underwriter Garuda Diselematkan
JAKARTA - Pemerintah tidak akan membiarkan tiga penjamin emisi atau underwriter yang menangani penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) PT Garuda Indonesia Tbk menderita usai menyerap saham maskapai itu hingga Rp 2,25 triliun. Pemerintah berjanji untuk memfailitasi berbagai cara modal ketiganya membaik kembali.

"Usai menyerap saham Garuda, mereka (underwriter) menjerit. Modalnya tergerus. Saya bilang sabar, ini konsekuensi logis dari bisnis. Tapi pemerintah tidak akan membiarkan begitu saja, pemerintah akan bantu sampai modalnya kembali normal," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta. Mustafa mengemukakan, pemerintah tidak akan menyuntikan modal secara langsung kepada Danareksa, Bahana dan Mandiri, karena tidak bisa intervensi langsung. Namun pemerintah berjanji memfasilitasi ketiganya dalam mencari dana. "Arahnya mungkin ke perbankan BUMN yang bisa memberikan dananya, berupa pinjaman atau investasi di tiga sekuritas tersebut," katanya.

Meski dari sisi penjamin emisi harus mengeluarkan dana yang cukup besar, jika dilihat dari sisi Garuda, menurut Mustafa hal ini dinilai cukup sukses. Garuda yang tidak bankable dan feasable bisa mendapat dana sebanyak Rp 3,3 triliun sekaligus membayar utang Rp 1,4 triliun ke Bank Mandiri hanya dalam sehari. "Tapi memang karena semuanya milik pemerintah jadi seperti keluar kantong kiri masuk kantong kanan. Kita akan bantu mereke underwriter di tengah pasar lesu," jelasnya.

Seperti dilansir media selama ini, ada sisa saham IPO GIAA yang tidak terserap investor sebanyak 3,008 miliar lembar dengan nilai Rp 2,25 triliun. Karena itu tiga sekuritas BUMN harus menyerap secara tanggung renteng masing-masing Rp 752 miliar.

JAKARTA - Pemerintah tidak akan membiarkan tiga penjamin emisi atau underwriter yang menangani penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News