Tiga Warga Tewas di Sumur Beracun

Tiga Warga Tewas di Sumur Beracun
Tiga Warga Tewas di Sumur Beracun

Setelah mengetahui tiga orang warga yang masih kerabat tidak bersuara di dalam sumur, tidak ada satupun warga yang berani masuk ke dalam sumur untuk menolong mereka. Warga kemudian menghubungi petugas untuk melakukan evakuasi.

Salah seorang kerabat korban, Novi (38) menuturkan, jika sumur tersebut baru selesai dibuat sekitar satu bulan lalu oleh Maman. Pada mulanya, sumur tersebut dipompa secara manual, namun sekitar dua pekan lalu, dipasang pompa mesin.

Pada saat kejadian, pompa mesin di dalam sumur tiba-tiba mati, Ardianto berinisiatif untuk memperbaiki pompa mesin yang dipasang di dalam sumur.

Sekitar pukul 11.00, petugas gabungan dari Kepolisian, PMI dan Basarnas datang untuk melakukan evkuasi. Butuh wktu sekitar 1,5 jam bagi petugas untuk mengangkat tiga jenazah di dalam sumur.

Bahkan, satu ornag petugas dari Basarnas sempat pingsan. Dia berhasil mengevakuasi jasad Opik dan Maman. Namun, ketika hendak mengevakuasi jasad Ardianto, walaupun memakai masker, tapi dia terkulai lemas dan pingsan.

Beruntung, karena tubuhnya diikat tali, dia berhasil diselamatkan dan diangkat oleh tim yang berada di atasnya. Jasad ARdianto berhasil diangkat sekitar pukul 12.30. Sumur yang hanya berdiameter sekitar 50 cm menjadikan proses evakuasi sulit.

Kapolsek Baleendah, Kompol Susianti Rachmi mengatakan, penyebab ketiga korban meninggal di dalam sumur karena diduga di dalam sumur terdapat gas beracun.

"Sebelum melakukan evakuasi, kami cek dulu dengan ayam yang diturunkan menggunakan tali. Baru dua menit, ayam sudah mati, diduga di dalam sumur terdapat gas beracun," tutur Kapolsek.

BALEENDAH -  Diduga menghirup gas beracun, tiga orang warga Kampung Parunghalang, RT 11/1 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News