Tikus Bali Diduga Juga Sebarkan Rabies

Tikus Bali Diduga Juga Sebarkan Rabies
Tikus Bali Diduga Juga Sebarkan Rabies
TABANAN - Kematian Ni Nyoman Koming, 46, warga Banjar Katimemes, Desa Sudimara, Tabanan masih menimbulkan misteri. Pasalnya, korban mengaku tidak memiliki riwayat tergigit anjing, tapi digigit tikus dua bulan lalu. Untuk memastikan penyebab tewasnya Koming, pihak RSUD Tabanan masih menunggu hasil kilinis atas sampel di Lab Biomol, Unud, Denpasar.

Sekretaris Rabies Center (RC) RSUD Tabanan dr.Gede Sudiartha ketika dikonfirmasi  Radar Bali Minggu(17/1) menyatakan bahwa pihaknya belum mendapat hasil uji lab atas sampel swab kornea dan saliva (air liur) korban. ''Belum, kami belum dapat hasilnya," kata dr. Sudiartha.

Ditanya kapan hasil uji lab itu bisa didapatkan, dr. Sudiartha mengaku tidak bisa mengetahui. Pihaknya hanya bisa menunggu. ''Kami tidak tahu kapan hasil uji lab atas sampel itu keluar. Yang pasti kita tunggu," tukasnya.

Terkait gejala yang muncul pada Koming saat masih dalam perawatan, dr. Sudiartha mengakui bahwa pasien seperti terjangkit penyakit rabies. Di antaranya, takut air, cahaya, dan udara atau angin. Dia juga menegaskan bahwa penyakit kencing manis yang diderita korban sebagaimana keluhan awal tidak menimbulkan gejala-gejala seperti rabis. ''Memang kencing manis gejalanya tidak seperti itu," pungkasnya.

TABANAN - Kematian Ni Nyoman Koming, 46, warga Banjar Katimemes, Desa Sudimara, Tabanan masih menimbulkan misteri. Pasalnya, korban mengaku tidak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News