Tim Crisis Center Kemenpar Ikut Pantau Situasi Gunung Agung

Tim Crisis Center Kemenpar Ikut Pantau Situasi Gunung Agung
Gunung Agung dinaikkan statusnya dari siaga menjadi awas, Jumat (22/9). Foto: Agung Bayu/Bali Express

jpnn.com, BALI - Sejak muncul tanda-tanda erupsi Gunung Agung Bali, alarm Menpar Arief Yahya ikut berbunyi. Dia memerintahkan Ketua Tim Crisis Center Kemenpar untuk memantau menit per menit perkembangan situasi di Bali. Terutama menyangkut kepariwisataan di Pulau Dewata itu.

Menpar Arief masih belum angkat bicara soal peristiwa alam itu. Dia berpesan agar warga Bali, yang mengalami dampak langsung fenomena vulkanik ini, agar tetap bersabar, dan sama-sama berdoa kepada Tuhan agar senantiasa diberi keselamatan. "Kami turut prihatin," kata Arief Yahya.

Menteri asli Banyuwangi ini juga berharap kepada warga Bali, yang tidak terkena dampak langsung, agar ikut berpartisipasi membantu, bergotong royong, dan juga berdoa kepada Tuhan YME.

"Kepada wisatawan, harap waspada, ikuti saran dan anjuran pemerintah, agar menghindari daerah-daerah yang berpotensi terkena dampak seandainya terjadi erupsi," kata Arief Yahya.

Sementara itu, laporan Ketua Tim Crisis Center Kemenpar, Ngurah Putra, sekarang sudah pada posisi Level 4 yaitu posisi awas. Radius jarak pantau dari 9 km diperluas menjadi menjadi 12 km.

Menurutnya, pemerintah Provinsi Bali bersama BPBD telah mengantisipasi dengan melakukan pengungsian tehadap penduduk yang berada dekat gunung agung sejumlah kurang lebih 15.000 orang di tenda dan tempat yang aman.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginstruksikan kepada semua instansi dinas Provinsi Bali untuk memberikan bantuan pada pos-pos yang telah ditentukan dan telah dilaksanakan termasuk hari ini.

Dispar Bali bersama dispar kab/kota dan stake holder pariwisata akan mengadakan pertemuan untuk membantu saudara-saudara para pengungsi di pos-pos yang sudah ditentukan.

Wisatawan diharapkan waspada, ikuti saran dan anjuran pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News