Piala AFF U-16
Timnas Indonesia U-16 Jangan Mengulang Kesalahan Kakak
jpnn.com, SIDOARJO - Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kamboja, dalam laga Piala AFF U-16 2018, malam nanti. Apa pun hasil laga ini, Tiket sem final Piala AFF U-16 2018 sudah dalam genggaman timnas Indonesia.
Itu artinya selangkah lagi Garuda Nusantara menyabet gelar juara. Hari ini akan menjadi penentuan bagi David Maulana cs untuk mengetahui lawan di babak semi final nanti.
Saat gelaran Piala AFF U-19 kemarin, Indonesia juga mampu melaju ke semi final. Hanya saja langkah Indonesia harus terhenti di tangan Malaysia (12/7). Lebih tragisnya Egy Maulana Vikri itu keok lewat adu pinalti.
Tak ingin mengulang kesalahan sang kakak, pelatih Indonesia U-16 Fakhri Husaini telah menyiapkan latihan khusus untuk penalti.
”Itu sudah ada dalam program latihan kami. Bahwa hari Selasa dan Rabu kami akan lakukan itu. Itu wajar saat melakukan persiapan untuk semi final salah satu alternatif latihan adalah tendangan penalti,” tutur pelatih asal Aceh itu.
Meski terlihat mudah sejatinya sepakan dari titik putih itu membutuhkan mental yang apik. Sebagus apapun seorang pemain jika keadaan mental tidak stabil maka selalu ada kemungkinan dia gagal mengeksekusi. Namun diakui Fakhri dia juga sudah menyuntikan motivasi bagi anak asuhnya.
BACA JUGA: Piala AFF U-16 Kamboja vs Indonesia: Fakhri Rotasi 7 Pemain
”Mental sudah kami siapkan sejak jauh hari,” imbuh pria berusia 53 tahun itu.
Timnas Indonesia U-16 akan menghadapi Kamboja, laga Piala AFF U-16 2018, apapun hasilnya, Garuda Nusantara melaju ke semifinal.
- Jadi Pelatih Timnas U-16, Nova Arianto Terapkan Sejumlah Gaya Kepelatihan Shin Tae Yong
- Ditunjuk Jadi Pelatih Timnas U-16 Indonesia, Nova Arianto Langsung Pimpin TC Piala AFF
- Dua Perempuan Muda Indonesia Pimpin Tim Sepak Bola U-16 ke Festival Barcelona
- Apa Kegiatan Timnas U-16 Indonesia Setelah Juara Piala AFF? Ini Kata Sekjen PSSI
- Jadi Pahlawan Kemenangan Timnas U-16 Indonesia, Kafiatur Rizky Pilih Merendah
- Bima Sakti Punya Aturan Khusus Bagi Pemain Muslim, Bagaimana yang Non-muslim?