Tinggalkan Istri Lagi Hamil Tua, Imam Babarsa Nekat Gantung Diri

Tinggalkan Istri Lagi Hamil Tua, Imam Babarsa Nekat Gantung Diri
Gantung diri. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com, KARO - Warga Dusun V Teknol, Desa Sempajaya, Berastagi, Sumut, mendadak heboh, Sabtu (6/5) sekira pukul 21.00 WIB.

Pasalnya, Imam Babarsa Harahap, 22, yang dikenal sebagai pria ramah dan humoris itu ditemukan tewas tergantung di rumah kontrakannya.

Jasad sales kelontong itu pertama kali ditemukan tetangganya yang hendak memeriksa air. Korban dan tetangganya tersebut memang kerap berbagi air.

Lehernya terlilit tali rapia orange yang diikat pada atap rumah.

Posisinya tepat di depan televisi yang masih menyala. Diduga, warga Batangkuis ini sengaja membiarkan televisi menyala agar tetangga tidak mengetahui upaya bunuh dirinya.

“Padahal orangnya baik, sesama rekan kerja suka ngobrol ketawa-ketawa. Gak kelihatan kalau dia ada masalah. Kami semua bekerja sebagai sales kelontong. Karena dia sudah berkeluarga, tempat tinggal kami berbeda dengannya. Kami tinggal Trimurti sedangkan korban dan istrinya di Teknol,” ujar Syaiful Syafri, 33, rekan kerja korban, seperti dilansir Sumut Pos (Jawa Pos Group) hari ini.

Hal senada juga dikatakan Lembok Ginting, 24, juga teman kerja korban. Disebutkan, setiap Minggu mereka semua pulang ke kampung halaman masing-masing.

“Senin kami balik lagi ke Tanah Karo untuk jualan kebutuhan rumah tangga (kelontong). Istrinya sedang hamil tua di kampung. Kemarin diantarnya, karena di sana ada yang menjaganya. Kalau disini gak ada temannya di rumah. Korban dan kami semua tak tentu-tentu pulang ke rumah kontrakan. Makanya istrinya diantar ke kampung. Selama ini gak pernah dia cerita kalau ada masalah. Orangnya enjoy, entah kenapa bisa dia gantung diri,” ujarnya sedih.

Warga Dusun V Teknol, Desa Sempajaya, Berastagi, Sumut, mendadak heboh, Sabtu (6/5) sekira pukul 21.00 WIB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News