Tinggalkan Pelanggan AS, Pengrajin Jam Kayu Ini Malah Semakin Maju

Tinggalkan Pelanggan AS, Pengrajin Jam Kayu Ini Malah Semakin Maju
Pengrajin jam kayu di Gilangsari, Desa Pereng, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Foto: Radar Solo/JPG

Bahkan, untuk memenuhi pemesanan dari Amerika, ia mempekerjakan hingga 45 orang yang semuanya merupakan warga sekitar. Seiring berjalannya waktu, Suwanto mulai merasakan ketatnya aturan kontrak dari Amerika.

Misalnya, dia tidak boleh melayani pemesanan jam kayu dari pelanggan lainnya. Termasuk dilarang menjual produk ke pasar lokal. Dia bakal memperoleh sanksi apabila pekerjanya membuatkan jam tangan kayu untuk merek lain.

Akhirnya, Suwanto memutuskan untuk mengundurkan diri dan tidak memperpanjang kontrak. Ketatnya aturan membuat dirinya tidak bisa bekerja fleksibel. Ia menilai, peraturan itu justru membuat pemberdayaan untuk masyarakat sekitar tidak bisa berjalan.

Setelah putus kontrak, dia hanya memproduksi jam tangan kayu pesanan pasar lokal, terutama Bandung. Jam tangan produksinya diberi merek Kowal dengan harga Rp 600 ribu – Rp 900 ribu.

Casing dibuat dari kayu mahoni, sonokeling, dan sawo. Untuk casing dari kayu khusus seperti jati dan cendana jauh lebih mahal.

“Peralihan dari pasar Internasional ke lokal ini jelas mempengaruhi produksi. Kini saya hanya memproduksi 100 jam tangan kayu dibantu delapan pekerja,” ucapnya.
Meski hanya mempekerjakan delapan orang, tetapi Suwanto tidak lantas membuang begitu saja pekerja-pekerja terdahulunya. Mereka justru dibekali keterampilan membuat kerajinan dari kayu, seperti miniatur mobil dan kapal. Semua bahan baku didapatkan dari limbah kayu sisa industri mebel.

“Meski beralih ke pasar lokal dan omset turun drastis, saya tidak menyesali. Saya justru bisa mengembangkan diri, bebas berekspresi sambil mengajari pemuda-pemuda yang masih menganggur untuk membuat kerajinan dari kayu. Modalnya bisa saya rintis dengan meminjamkan alat-alat produksi guna mendukung mereka agar mandiri membuka usaha sendiri,” pungkas Suwanto.(ren/ria/jpg/ara/jpnn)


KLATEN - Hampir sebagian besar wirausahawan punya mimpi bisa menjual atau mengekspor produk mereka ke negara besar, seperti Amerika Serikat. Suwanto,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News