Tinggi Muka Air Sungai Cileungsi Naik, Waspada Banjir

Tinggi Muka Air Sungai Cileungsi Naik, Waspada Banjir
Alat telemetri milik Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) memperlihatkan peningkatan debit Sungai Celeungsi, Kamis (6/5). Foto: ANTARA/HO-KP2C

jpnn.com, BEKASI - Komunitas Peduli Cileungsi-Cikeas (KP2C) mengimbau masyarakat di sepanjang bantaran Kali Bekasi mewaspadai potensi banjir akibat luapan sungai.

"Sehubungan kenaikan tinggi muka air Sungai Cileungsi pada jam 18.15 WIB mencapai 350 cm dengan status Siaga 1, artinya berpotensi banjir," kata Pengurus KP2C Puarman, Kamis (6/5).

KP2C mengingatkan masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Kali Bekasi untuk tidak panik serta ikuti update informasi dengan kewaspadaan yang terukur dan terarah serta lakukan evakuasi mandiri.

Sejumlah persiapan yang disarankan, di antaranya menaikkan barang ke lokasi aman, memindahkan kendaraan, mengungsi ke lantai dua atau tempat pengungsian terdekat.

Menurut Puarman, air kiriman dari Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan tiba di wilayah Kota Bekasi pada pukul 21.30 WIB.

"Hulu Kali Bekasi di Cileungsi mengalami kenaikan TMA sejak pukul 17.15 WIB mulai dari 200 sentimeter hingga melonjak ke angka TMA 350 pada pukul 18.15 WIB. Batas normal Kali Bekasi 100 sentimeter," katanya.

Aliran Kali Bekasi merupakan pertemuan dua sungai, yakni Cikeas dan Cileungsi, Bogor tepatnya di sekitar Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.

Perkiraan waktu perjalanan air dari hulu ke Bojongkulur dan Jatiasih sekitar tiga sampai empat jam.

Masyarakat di sepanjang bantaran Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, diimbau untuk mewaspadai potensi banjir akibat luapan sungai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News