Tingkatkan Air Conectivity, Kemenpar Jajaki Kerja Sama dengan Silk Air

Tingkatkan Air Conectivity, Kemenpar Jajaki Kerja Sama dengan Silk Air
Tingkatkan Air Conectivity, Kemenpar Jajaki Kerja Sama dengan Silk Air. Foto: Kemenpar

Dalam pertemuan tersebut, Kiki memaparkan banyak peluang untuk membuka penerbangan dan membuat wisman nyaman di Indonesia.

Wanita berhijab itu menceritakan peluang membuka penerbangan ke sepuluh destinasi prioritas yang telah ditetapkan oleh Kemenpar.

Destinasi yang biasa disebut dengan 10 Bali Baru adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Morotai, Kepulauan Seribu dan Kota Tua, Borobudur, Tanjung Lesung, Bromo Tengger Semeru, Labuan Bajo, Wakatobi, Mandalika NTB.

Kiki mengambil contoh Bandara Silangit, Sumatera Utara. Kata dia, Indonesia telah memutuskan Bandara Silangit menjadi Bandara Internasional.

Kiki juga memaparkan progress wisata di Borobudur dengan paket Yogyakarta, Solo dan Semarang atau biasa disebut dengan Joglosemar.

Kata Kiki, destinasi Borobudur sesuai dengan culture dan religi di kawasan Asia Tenggara. Salah satu alasan Wisman asal Asia Tenggara datang ke Indonesia adalah melihat wisata alam budaya dan karya manusia.

Dia memaparkan, wisata budaya menyumbang pasar terbesar mencapai 60 persen. Berdasarkan data tersebut, Kota Yogya, Solo, dan Semarang, layak masuk daftar daerah yang di-branding dalam pemasaran pariwisata internasional termasuk di Laos.

"Bandara Adisucipto dan Ahmad Yani yang masuk Great Yogyakarta memiliki kontribusi besar sebagai pintu masuk utama wisman dan juga bisa terus ditambah untuk didatangkan Silk Air. Bisa dikunjungi setelah dari Bali atau sesudah dari Semarang dan Jogja," katanya.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus tancap gas untuk membuka penerbangan membawa wisatawan mancanegara (wisman) ke destinasi-destinasi di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News