Tinjau Ulang Kebijakan Pasar Bebas
Ginandjar : Neoliberalisme Banyak Gagal
Selasa, 14 Oktober 2008 – 17:50 WIB

Tinjau Ulang Kebijakan Pasar Bebas
JAKARTA – Ketua DPD RI Ginandjar Kartasasmita meminta pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan ekonomi pasar bebas atau neo liberal yang dinilai telah gagal sehingga mengakibatkan krisis global. “Ternyata kebijakan ekonomi pasar bebas atau neo liberal dianggap banyak negara telah gagal sehingga mengakibatkan krisis global. Untuk itu, kita meminta pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan pasar bebas itu,” tegas Ginandjar kepada wartawan di Gedung DPD/MPR RI, kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (14/10). “Antisipsai pemerintah saat ini sudah cukup tepat. Tetapi masyarakat hendaknya juga diberi kesadaran bahwa kondisi ini adalah kondisi krisis, jangan ditutup-tutupi. Yang perlu adalah kerjasama antar semua pihak untuk menanggulanginya,” sarannya.
Menurut Ginandjar, sudah saatnya pemerintah memperkuat ekonomi nasional dan pasar domestik. Jangan lagi menjual perusahaan-perusahaan nasional ke asing. “Bila perlu segera nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia. Terbukti di beberapa yang tidak menerapkan pasar bebas, krisis yang dihadapinya tidak signifikan,” ulasnya.
Baca Juga:
Ginandjar yang juga mantan Menko Ekuin dan Ketua Bappenas itu mengingatkan pemerintah agar tidak menganggap enteng krisis keuangan global yang turut dirasakan eksesnya oleh Indonesia. Menurut dia, yang terjadi sekarang baru awal dari krisis yang kemungkinan besar puncaknya terjadi tahun depan.
Baca Juga:
JAKARTA – Ketua DPD RI Ginandjar Kartasasmita meminta pemerintah untuk meninjau ulang kebijakan ekonomi pasar bebas atau neo liberal yang dinilai
BERITA TERKAIT
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit
- PNM Mekaar Buka Peluang Akses Pembiayaan Bagi Banyak Keluarga di Berbagai Daerah
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI