Tintin, Hadiah Tahun Baru!
Bukan sama sekali tak ada. Pada serial Si Kuping Belah, ada adegan di Museum Etnografi yang memunculkannya lagi sebagai wartawan handal.
Saat berkumpul dengan reporter lain, bersama mewawancarai petugas kebersihan dan direktur museum, Tintin mendadak buru-buru menarik Milo (anjingnya) memeriksa museum seraya berkata, "Ini pasti jadi berita bagus untuk di koran."
Pada 26 September 1946, Tintin tak lagi sekadar suplemen di koran Le Vingtieme Siecle. Hari itu ia terbit sendiri sebagai sebuah majalah; TINTIN.
Dari Belgia, Tintin dikenal orang di Prancis, Swiss, Portugal dan lalu ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah Lire, Desember 1978, Herge yang bercita-cita jadi wartawan mengakui bahwa melalui Tintin dia bisa mengalami kehidupan reporter.
TINTIN. Masih ingat jambul dan petulangannya? Komik wartawan cerdas tak terkalahkan ini diciptakan oleh seorang pria yang bercita-cita jadi wartawan,
Redaktur & Reporter : Wenri
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah
- Anies Prihatin Rumah Rengasdengklok Tak Diberi Bantuan Pemerintah
- PT Timah Dorong Peningkatan Literasi Sejarah Masyarakat Pulau Belitung