Tiongkok Darurat, 22 Kota Nyalakan Sinyal Merah

Tiongkok Darurat, 22 Kota Nyalakan Sinyal Merah
Seorang seniman, Liu Bolin berjalan-jalan di Beijing merekam dan menyuarakan keprihatinan atas polusi di daerah tersebut. Foto: reuters

jpnn.com - BEIJING - Udara di sejumlah kota besar di Tiongkok semakin tak layak hirup. Selain Beijing, ada tiga kota lain yang tingkat polutannya kelewat batas. 

Senin (19/12) kemarin, konsentrasi polutan PM 2,5 di udara Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, mencapai lebih dari 1.000 mikrogram per meter kubik. 

Kondisi itu menginspirasi seniman Liu Bolin untuk berkarya. Kemarin dia membagikan tayangan live Kota Beijing yang tertutup kabut polusi di internet. ”Sebagai seorang seniman, saya harus bisa menyuarakan keadaan ini lewat gambar dan simbol,” ujarnya. 

Memakai topeng Guy Fawkes dan rompi berwarna oranye yang dijejali 24 smartphone pada bagian depan dan belakang, dia terlihat berjalan-jalan di jalanan kota. 

Aksi Liu itu jelas menarik perhatian warga Beijing. Mereka lantas memperhatikan gerak-gerik seniman berjuluk The Invisible Man tersebut karena sering menyaru sebagai lukisan ketika memamerkan karya-karyanya. 

”Ini menarik. Saya sebenarnya tidak terlalu paham apa yang dia maksud dengan berpenampilan seperti itu. Tapi, setidaknya aksinya kali ini bisa membuat dunia tahu tentang polusi di Beijing,” kata Xu Chenglong, warga Beijing. 

Selama tiga hari berturut-turut, tingkat polusi di kota-kota besar wilayah utara Tiongkok berpuluh kali lipat melebihi ambang batas tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Seharusnya, kadar polutan PM 2,5 di udara tidak boleh lebih dari 10 mikrogram per meter kubik. Tapi, kota-kota besar Negeri Panda itu menghasilkan polutan udara yang kadarnya jauh melebihi acuan WHO. 

”Polusi udara di Shijiazhuang bahkan 100 kali lipat standar normal WHO,” terang Kantor Berita Xinhua kemarin. 

BEIJING - Udara di sejumlah kota besar di Tiongkok semakin tak layak hirup. Selain Beijing, ada tiga kota lain yang tingkat polutannya kelewat batas. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News