Tiongkok Minta AS Lindungi Investasinya
Sepakati Kerja Sama Atasi Krisis Global
Jumat, 05 Desember 2008 – 15:04 WIB

Tiongkok Minta AS Lindungi Investasinya
Per September lalu, Tiongkok memiliki obligasi negara AS senilai USD 585 miliar (sekitar Rp 7.020 triliun). Itu membuat Tiongkok mengalahkan Jepang sebagai kreditor terbesar Washington. Berkat surplus dagangnya, Tiongkok membeli surat utang pemerintah AS. Belakangan, muncul kritik di kalangan akademisi dan para pejabat pemerintah Tiongkok bahwa investasi itu sudah tidak lagi aman seperti dulu.
Lewat forum SED itulah, Tiongkok berupaya meminta proteksi pemerintah AS. Dialog ini berlangsung sejak 2006 dan menjadi forum tertinggi dalam pembicaraan ekonomi di antara kedua negara.
Tidak disebutkan apa jawaban Paulson atas desakan delegasi Tiongkok saat itu. Tapi, dalam sejumlah forum sebelumnya, Paulson menegaskan bahwa pemerintah AS akan terus mengambil langkah apapun yang terbaik dalam rangka meredakan krisis finansial.
Washington juga membawa misi dalam pertemuan itu. Para pejabat AS berupaya terus menekan Tiongkok supaya melanjutkan reformasi kebijakan mata uangnya untuk meredakan ketegangan dagangan di antara kedua negara. Mata uang Yuan diharapkan tetap dibiarkan menguat terus atas dolar AS. ''Kami menekankan pentingnya pandangan kami soal kelanjutan reformasi mata uang karena penting untuk mengimbangi ekonomi Tiongkok,'' ujar pejabat senior AS yang tidak mau disebutkan namanya.
BEIJING - Tiongkok coba memainkan kartu as-nya atas AS dalam forum Dialog Ekonomi Strategis (SED) di antara kedua negara di Beijing Kamis (4/12).
BERITA TERKAIT
- Fujifilm Meluncurkan Kamera Analog Instax Mini 41, Intip Fitur dan Harganya
- BigBox AI Meningkatkan Loyalitas Pelanggan lewat Layanan Purna Jual
- Bank Aladin Syariah & PP Muhammadiyah Perkuat Sinergi Lewat Edukasi Digital
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Gubernur Herman Deru Luncurkan Gebrak, Dukung Program Prabowo Bangun 3 Juta Rumah
- Herman Deru Realiasikan Pembagian Porsi Saham 10 % Pengelolaan Migas di Rimau