Tips Aman Menyantap Hidangan Lebaran

Tips Aman Menyantap Hidangan Lebaran
Ilustrasi - opor ayam, salah satu hidangan khas Lebaran. Ist/Antara

Selain santan, hidangan lebaran lain yang harus diperhatikan juga adalah banyaknya porsi ketupat atau lontong yang dikonsumsi.

Di beberapa daerah di Indonesia ketupat direbus selama 2 hingga 4 jam dengan santan untuk memberikan rasa gurih yang khas dan teksturnya padat, sedangkan lontong biasanya dikukus dengan waktu yang lebih singkat sehingga teksturnya lebih lunak daripada ketupat.

Walaupun berbahan dasar sama yakni beras, tetapi terdapat perbedaan nilai gizinya. 1 buah ketupat biasanya memiliki berat 103 gr dan berat 1 buah lontong biasanya 90gr. Berdasarkan nilai gizinya 100gr ketupat mengandung energi 160kkal, 2.42gr lemak, protein 3.217gr, dan 30.36gr karbohidrat.

Untuk 100gr lontong mengandung energi 144kkal, 0.23gr lemak, 2.76gr protein, dan 31.76gr karbohidrat. Sedangkan 100gr nasi memiliki nilai gizi 175kkal, 4gr protein dan 40gr karbohidrat.

Kemudian pilihan mana yang lebih sehat dan lebih baik untuk dikonsumsi akan dikembalikan lagi kepada porsi dan teman makannya.

Hidangan lebaran jelas kurang lengkap tanpa adanya opor ayam, rendang, sambal goreng hati kentang. Rata-rata hidangan lebaran yang seperti ini mengandung lemak tinggi dan rendah serat.

Dengan pemilihan jenis bahan makanan yang lebih ramah kesehatan tentunya akan sangat membantu tubuh untuk menjadi lebih sehat.

Setelah sebulan berpuasa dan mendapatkan manfaat seperti mendapatkan berat badan ideal tentunya kita tidak ingin berat badan yang sudah ideal bisa kembali melonjak naik hanya dengan makan makanan yang tinggi lemak dan rendah serat.

Hidangan khas Lebaran seperti sambal goreng ati, opor ayam, rendang, sayur labu serta hidangan bersantan lainnya, menjadi teman setia ketupat yang sedap untuk disantap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News