Tit-for-Tat

Oleh Dahlan Iskan

Tit-for-Tat
Foto/ilustrasi: disway.id

Sangat jarang pengadilan Jepang mengabulkan permintaan seperti itu. Jaminan uang biasanya diabaikan. Tapi pengacara baru Ghosn ini memang terkenal. Dengan julukan garang: The Razor.

Baca Juga:

Sang pengacara bahkan bertekad sudah. Akan membongkar kriminalisasi itu. Yang sampai membuat juru selamatnya justru ditahan itu.

Pengacara Huawei juga sudah bulat: mengajukan dua gugatan sekaligus. Untuk Kanada dan Amerika Serikat.

Alasannya juga kriminalisasi. Yakni campur tangan politik dalam hukum. Bahkan yang gugatan ke Amerika ditambah: soal blokade produk teknologi.

Rupanya tit-for-tat juga terjadi di bidang hukum. Yang semula hanya terjadi di perang dagang.

Tidak lama setelah Sabrina ditahan di Kanada, Tiongkok menahan dua warga Kanada.

Yang mengejutkan kemarin. Tiba-tiba Tiongkok menolak canola Kanada. Padahal dari total ekspor canola Kanada 40 persennya ke Tiongkok.

Kanada terlanjur menggalakkan pertanian canola. Yang jadi sumber ketiga terbesar minyak goreng nabati setelah jagung dan zaitun.

Dua orang ini terus jadi pusat perhatian dunia. Carlos Ghosn dan Sabrina Meng. Nissan dan Huawei.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News