Titik Temu Lahir dari Pengalaman Menikmati Kota Tua

Titik Temu Lahir dari Pengalaman Menikmati Kota Tua
Titik Temu Lahir dari Pengalaman Menikmati Kota Tua

“Dari sana diharapkan ada sebuah interaksi baru yang tercipta, ada informasi yang bisa dibagi bagi si pejalan maupun penghuni rumah tentang perjalanan mereka ataupun cerita si penghuni tentang Kota Tua. Jadi semakin terkenal daerah Kota Tua,” ujarnya.

Untuk desainnya, Aditya bersama tim juga memikirkan dengan sangat matang dan terkonsep. Kata Adit, desain rumah berasal dari studi mengenai typologi rumah  dan bangunan khas yang ada di Kota Tua.

Namun, timnya juga berusaha terus mengedepankan budaya lokal Jakarta dengan beragam kultur yang telah masuk dan bercampur. Oleh karena itu bangunan didesain dengan konsep menyatukan berbagai ciri dari bangunan khas dari masing-masing budaya tersebut.

“Yang pertama, sebagai titik temu bangunan dicirikan dengan adanya menara. Hal ini selain sebagai penanda sehingga keberadaannya sehingga mudah di kenali, juga sebagai tempat sirkulasi udara pada atap yang juga bisa kita temui di bangunan-bangunan kolonial di kota tua. Sedangkan atap dan jendela mengadopsi bangunan klenteng yang ada di kawasan petak sembilan yang juga masih menjadi kawasan dengan kultur yang kental di kawasan Kota Tua,” ujarnya.

Selanjutnya, imbuh Aditya, dengan luasan yang terbatas, prinsip efisiensi ruang menjadi isu yang penting dalam membangun homestay. Melihat objek di kawasan Kota Tua, Jembatan Kota Intan menjadi salah satu bangunan yang menerapkan efisiensi ruang.

Dengan sistem jembatan yang bisa diangkat saat kapal lewat, ruang tersebut menjadi fleksibel dan dapat menyesuaikan fungsinya sesuai kebutuhan. Prinsip itulah yang juga diterapkan pada Titik Temu.

”Rumah selanjutnya menjadi titik temu bagi penghuni, tamu, turis dan masyarakat sekitar yang melewatinya. Poin utamanya di situ,” kata Adit.

Untuk teras atau beranda didesain dengan dinding yang bisa di buka tutup dan berubah fungsinya sesuai kebutuhan. Fungsinya pun disesuaikan dengan budaya dan perilaku masyarakat dari berbagai budaya. 

JAKARTA - Tim PT Urbane Indonesia yang menjadi pemenang Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016 ternyata punya cara tersendiri untuk menjadi yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News