Titin Meninggal Dunia, Tak Tertolong Setelah Ditolak di 5 Rumah Sakit

Titin Meninggal Dunia, Tak Tertolong Setelah Ditolak di 5 Rumah Sakit
Ilustrasi jenazah. Foto: Dokumen JPNN.com

Saat itu kondisi korban sudah tidak sadarkan diri, kemudian kakak pasien mengecek saturasi oksigen dengan oximeter, hasilnya saturasi oksigen Titin di angka 40 persen.

Keluarga pun langsung menghubungi mobil ambulans milik sukarelawan setempat.

“Adik saya sudah tidak sadar. Kemudian dikasih bantuan pakai oksigen kecil akhirya bisa sadar tetapi untuk bernapas masih susah,” kata Edwin Riki kakak keponakan pasien.

Tak berpikir lama suami dan kakak keponakan Titin, dibantu dengan sukarelawan membawa pasien mencari rumah sakit kembali karena kondisi pasien semakin kritis.

Menumpang mobil ambulans tersebut, pasien dibawa menuju rumah sakit di kawasan Kecamatan Mojosari, Mojokerto.

Pertama, paisen dibawa ke Rumah Sakit Kartini di Jalan Airlangga Kelurahan Kauman. Namun, RS tersebut terpaksa menolak akibat full bed.

“Kemudian kami bawa ke RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari lewat pintu belakang, kami diminta kembali katanya yang di belakang untuk non Covid-19, khusus Covid-19 lewat pintu depan,” ujar Riki.

Khawatir dengan kondisi pasien yang semakin kritis, mobil ambulans milik relawan tersebut langsung membawa pasien ke RS Mawaddah Medika Kecamatan Ngoro, Mojokerto.

Sebelum meninggal pasien Covid-19 yang mengalami kondisi kritis itu sempat ditolak lima rumah sakit di Mojokerto.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News