Tito: Menangkap Sebanyak-banyaknya, Dampaknya Apa?

Tito: Menangkap Sebanyak-banyaknya, Dampaknya Apa?
Jenderal Tito Karnavian. Foto: Hendra Eka/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai, saat ini tindak pidana korupsi masih begitu massif. Butinya, KPK kerap melakukan OTT di berbagai daerah.

Tito mengatakan, Polri bahkan sebenarnya mengaktifkan penanganan korupsi. Maka, OTT bisa terjadi jauh lebih banyak, bahkan dalam dua atau tiga hari sekali terjadi OTT.

”Fakta yang dapat dilihat adalah Satgas Pungli itu dalam waktu sekitar satu tahun menangani 1.100 perkara. Bila dihitung dalam satu hari bisa menangani lebih dari tiga perkara,” jelasnya.

Tidak hanya itu Satgas Pangan dalam waktu hanya dua bulan saja menangani 322 perkara.

Yang artinya, dalam satu hari terungkap lebih dari 5 kasus. ”Kalau masalah mengungkap kasus itu gampang,” terang mantan Kapolda Papua tersebut.

Namun, yang lebih sulit adalah memperbaiki sistem. Jika, sistem tidak diperbaiki, maka pegawai negeri dan bupati siap-siap saja ditangkap karena pasti ada kesalahan yang ditemukan.

”Maka, penindakan itu penting, tapi pencegahan dengan perbaikan sistem itu juga sangat penting,” tegas mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) tersebut.

Semua itu harus ditunjang dengan orientasi hasil. Yakni, korupsi harus menurun drastis. ”Kalau hanya penegakan hukum, tentunya seperti sekarang ini jumlah korupsi terus meningkat. Maka, perlu langkah yang berbeda,” ujarnya.

Tito Karnavian mengatakan, fakta yang dapat dilihat adalah Satgas Pungli i itu dalam waktu sekitar satu tahun menangani 1.100 perkara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News