Tjahjo: Hanya Beberapa Kada-Wakada Punya Kualitas Negarawan

Tjahjo: Hanya Beberapa Kada-Wakada Punya Kualitas Negarawan
Wakil Bupati Tolitoli Abdul Rahman H Buding. Foto: MOH SAHAR/Radar Sulteng

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai, kericuhan antara Bupati Tolitoli, Sulawesi Tengah Muhammad Saleh Bantilan dengan Wakil Bupati Abdul Rahman H.Buding, Rabu (31/1), menunjukkan pilkada belum seluruhnya mampu menghasilkan pemimpin yang memiliki kualitas negarawan.

"Kalaupun ada, hanya beberapa kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil pilkada yang memiliki kualitas negarawan," ujar Tjahjo di Jakarta, Senin (5/2).

Tjahjo menilai, ketika kepala daerah dan wakil kepala daerah sama-sama dari latar belakang partai politik, maka potensi konflik sangat terbuka. Apalagi berasal dari partai politik yang berbeda.

Misalnya dalam menghadapi pilkada, masing-masing akan melihat apakah punya peluang untuk tetap maju berpasangan, atau bercerai dan masing-masing maju sebagai calon kepala daerah.

"Dalam sejarah pemerintahan daerah di Indonesia, asal usul kabupaten/kota adalah bekas kerajaan, yang hanya mengenal satu pemimpin utama. Faktor sejarah sedikit banyak mempengaruhi sistem pemerintahan di daerah saat ini," kata Tjahjo.

Untuk itu, mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini menilai, perlu kajian mendalam terhadap efektivitas posisi kepala daerah dan wakil kepala daerah.

Jangan sampai kasus yang terjadi di Tolitoli terulang di daerah lain. Karena dalam hal ini masyarakat sangat dirugikan.

"Saya kira perlu membangun sistem pemerintahan daerah yang kuat, yang mampu memaksa semua pihak terlibat aktif mengeluarkan energi positif untuk membangun daerah," kata Tjahjo.

Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, jika kepala daerah dan wakilnya sama-sama dari latar belakangpartai politik, potensi konflik sangat terbuka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News