Tjipta Lesmana Optimistis Kementan Mampu Kelola Produksi Pangan

Tjipta Lesmana Optimistis Kementan Mampu Kelola Produksi Pangan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meninjau panen raya di Banten, beberapa waktu lalu. Foto: dari Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dan ketahanan pangan Indonesia Profesor Tjipta Lesmana optimistis dengan kerja keras para petani dan pemerintah yang terus berkolaborasi memenuhi produksi pangan untuk ketersediaan bahan pokok selama darurat pandemi dan kebutuhan bulan puasa hingga Lebaran.

Prof Tjipta mengatakan, kebutuhan bahan pangan untuk masyarakat miskin berjalan dengan baik jika pemerintah pusat dan daerah saling bekerja sama melakukan perbaikan pendistribusian pangan, terutama kepada mereka yang berada digaris kemiskinan.

"Saya percaya kebutuhan bahan pokok untuk rakyat saat ini lebih dari cukup. Beras, daging, telur dan lain-lain sudah disiapkan Kementan sejak lama. Namun, bagaimana dengan alur distribusinya. Saya setuju kalau ini perlu perbaikan," ujar Prof Tjipta, Sabtu (2/5).

Menurut dia, masalah perut tidak boleh disepelekan karena bisa berdampak pada kekacauan sosial secara besar. Kata dia, insting untuk mempertahankan hidup adalah insting terkuat dalam diri setiap manusia.

Untuk itu, perlu dilakukan pendatatan secara detail dan terperinci hingga level desa yang paling ujung. Persoalan ini wajib dihitung secara keseluruhan agar rekap setiap wilayah bisa dimiliki oleh pemerintah pusat dan daerah untuk segera dilakukan pendistribusian.

"Jika pandemi berkepanjangan, apalagi sampai Juli dan September mendatang, kecukupan pangan menjadi tantangan terberat bagi pemerintah. Karena itu, pemeritahan harus sudah siap menghadapi kemungkinan terburuk pandemi corona. Namun, sekali lagi, saya mendukung kerja kerasnya, terutama dalam penyediaan dan pendistribusian kebutuhan bahan pokok secara merata," tutupnya.

Mengenai hal ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Pertanian sedang melakukan perbaikan alur distribusi dengan melakukan kerja sama antar kementerian dan lembaga lain seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Kementerian Perdagangan.

"Ini perintah Bapak Presiden supaya kita semua kementerian bekerjasama menutup defisit. Artinya, tidak ada lockdown, tidak ada isolasi, tidak melakukan penguncian dan tidak membuat rintangan terhadap distribusi pangan," katanya.

Prof Tjipta juga mengingatkan Kementan soal perbaikan alur distribusi kebutuhan pokok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News