TKI Harus Bisa Jadi Wirausaha

TKI Harus Bisa Jadi Wirausaha
TKI Harus Bisa Jadi Wirausaha
SURABAYA -- Masih banyak TKI yang tidak menyadari untuk ber-wirausaha selepas masa kerjanya diluar negeri. Padahal dana yang mereka bawa selepas bekerja bisa mencapai ratusan juta rupiah. Hal inilah yang mendorong Pemprov Jatim mengandeng LSM dan perbankan membuat pelatihan kewirausahaan bagi mereka.

Dodik Kuriniawan, direktur Working Group if Technology Transfer(WGTT) yang berpusat di Jepang mengungkapkan bahwa saat ini ada sekitar 10 ribu tenaga kerja perbulannya yang di kirim sebagai Kensusei (pemagang atau sebutan bagi TKI ke Jepang). Dari jumlah tersebut, 50 persen lebih berasal dari Jatim dan disusul oleh Jabar. Ide wirausaha bagi TKI juga masih relatif baru sebab selama ini pemerintah hanya mengirim tenaga saja, tidak membuat program bagi pekerja tersebut saat kembali ke tanah air.

"Selama ini kami mengamati bahwa para Kensusei yang memiliki masa kerja tiga tahun di Jepang selepas kembali ke Indonesia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Padahal dana yang bisa mereka bawa pulang bisa mencapai Rp 300 juta per orang. Dan dana sebanyak itu cukup untuk membuka usaha kecil. Apalagi mereka memiliki ketrampilan dan kemampuan setelah bekerja di Jepang," papar dia di Pelatihan Kewirausahaan bagi calon dan mantan Kensusei maupun TKI di Graha Pangeran Surabaya kemarin.

Karena itu sejak satu tahun lalu,  WGGT mengandeng KBRI di Tokyo, Bank Indonesia, dan BNI untuk memberikan semacam pelatihan dan motivasi bagi para pemagang tersebut. Sebelumnya, mereka sudah menggelar kegiatan serupa namun terbatas hanya pada komunitas pemagang di Jepang saja. "Untuk pertamakalinya, acara ini digelar di Surabaya dengan bantuan Pemprov Jatim," lanjut dia.

SURABAYA -- Masih banyak TKI yang tidak menyadari untuk ber-wirausaha selepas masa kerjanya diluar negeri. Padahal dana yang mereka bawa selepas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News