TNI AL Berkomitmen Memodernisasi Alutsista, Nih Buktinya, Lihat
jpnn.com, SURABAYA - TNI AL berkomitmen memodernisasi Alutsista sebagai bentuk dari penguasaan naval technology. Langkah tersebut sebagai bagian dari upaya pemerintah membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat delivery ceremony dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya, Jumat (14/1).
Lebih lanjut, Laksamana Yudo memperlihatkan bukti nyata dari upaya modernisasi alutsista TNI AL. Dua KRI tersebut yakni KRI Golok-688 dan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991.
KRI Golok-688 adalah kapal Cepat Rudal Trimaran sudah mengadopsi teknologi terbaru. KRI ini dibangun oleh PT Lundin Industry Invest.
Selanjutnya, KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 adalah kapal jenis Bantu Rumah Sakit buatan PT PAL Indonesia.
“Kapal jenis ini bukan hanya penting untuk mendukung operasi laut sebagai bagian dari gugus tugas dan Armada Angkatan Laut, tetapi merupakan wujud nyata dari komitmen TNI Angkatan Laut untuk memodernisasi Alutsista dalam operasi kemanusiaan,” ujar KSAL
TNI AL membutuhkan kapal-kapal terbaru dengan persenjataan mutakhir dan teknologi terbaru agar dapat mengimbangi kekuatan alutsista negara-negara kawasan.
Lebih lanjut, KSAL menyampaikan bagi Indonesia, memiliki kapal-kapal dengan teknologi modern bukan hanya kebutuhan, tetapi sebuah keniscayaan.
KRI Golok-688 jenis kapal Cepat Rudal Trimaran merupakan salah satu bukti TNI AL berkomitmen memodernisasi Alutsista dengan mengadopsi teknologi terbaru.
- Detik-Detik 2 Prajurit TNI Tersambar Petir di Cilangkap, 1 Meninggal Dunia
- Bersama KSOP dan TNI AL, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan Kepabeanan di 2 Daerah Ini
- Satgasmar Pengamanan Ambalat TNI AL Berikan Layanan Kesehatan Gratis Kepada Masyarakat Sebatik
- Hadiri Bedah Buku Karya Kasal Muhammad Ali, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista
- TNI AL Temukan Korban Tenggelam di Laut Setelah 3 Hari Pencarian
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan Minyak Kemiri Ilegal ke Malaysia