TNI AL Intensifkan Patroli Demi Cegah Pengiriman PMI Ilegal

Menurut Yudo, secara geografis kondisi di Pantai Timur Sumatra khususnya Tanjung Balai Asahan memang banyak sekali celah alur sungai-sungai sebagai jalur tikus atau illegal.
Oleh karena itu, unsur-unsur TNI AL dikerahkan di lokasi ini untuk mengintensifkan pelaksanaan patroli, mencegah supaya tidak terjadi kapal lolos ke laut yang berpotensi terjadi kedaruratan dan tenggelam seperti beberapa kejadian sebelumnya.
“Kami sudah melaksanakan pencegahan melalui koordinasi dengan Polri setempat. Begitu kami tangkap langsung diserahkan pada Polri untuk disidik lebih lanjut,” katanya.
Namun demikian, pasti akan terjadi kucing-kucingan di sana karena mereka butuh kerja di Malaysia.
“Kami tidak bosan-bosan untuk melaksanakan penegakan hukum untuk mencegah para PMI ilegal ini," tegas Kasal.
Lebih lanjut, Laksamana Yudo menjelaskan secara Undang-undang, TNI AL tidak memiliki kewenangan untuk menyidik tindak pidana PMI ilegal ini. Namun, TNI AL melakukan penyidikan pada pelanggaran Undang-Undang Pelayaran.
Dalam UU Pelayaran tidak ada kejahatan tetapi yang ada adalah pelanggaran jadi sanksi pidananya adalah denda bukan disita kapal pengangkutnya.
“Saya berharap ada Peraturan Pemerintah (PP) yang keras yang bisa membuat efek jera agar kapal yang digunakan itu bisa dirampas seperti kapal ikan tanpa SIPI," ujar Yudo.
KSAL Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan TNI AL mengintensifkan patroli untuk mencegah pengiriman PMI Ilegal ke luar negeri khususnya Malaysia.
- KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 5,45 T ke Pertamina Diputihkan, Bahlil Berkata Begini
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- Rapat Bareng Menhan, Legislator Ungkit Utang Triliunan TNI AL
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia