Tok, Alamsyah Divonis Hukuman Mati

Tok, Alamsyah Divonis Hukuman Mati
Majelis Hakim PN Palembang sedang membacakan vonis terhadap bandar narkoba Alamsyah, Rabu (17/2). Foto: ANTARA/Aziz Munajar/21

jpnn.com, PALEMBANG - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang menjatuhkan vonis mati kepada bandar narkoba Alamsyah, 34, dalam persidangan yang digelar secara virtual, Rabu (17/2).

Terdakwa dinyatakan bersalah karena terbukti menjadi bandar narkotika dengan barang bukti 22 kilogram sabu-sabu.

Hakim ketua Erma Suharti saat persidangan, Rabu, menilai jika terdakwa tidak kapok berurusan dengan hukum karena sebelumnya sempat dipenjara selama dua tahun atas kasus kepemilikan senjata api ilegal.

"Tidak ada hal-hal yang meringankan terdakwa," ujar Erma Suharti.

Majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti melanggar Pasal 114 ayat (2) Jo. Pasal 132 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Vonis tersebut sama dengan tuntutan JPU Kejati Sumsel Amanda yang meminta terdakwa dihukum mati.

Penangkapan terdakwa merupakan hasil pengembangan kasus sebelumnya dari dua terpidana seumur hidup yakni Sayadi dan Sandi serta terpidana 11 tahun Ekowardo yang juga disidangkan PN Palembang.

Bermula dari Sayadi, Sandi, Ekowardo diajak terdakwa Alamsyah mengambil sabu-sabu dari Provinsi Jambi pada Februari 2020, kempatnya menggunakan dua unit mobil berbeda dalam kondisi beriringan.

Saat melintas di Jalan Noerdin Panji Kota Palembang dua unit mobil tersebut dihadang personil Ditresnarkoba Polda Sumsel, saat itu terdakwa Alamsyah langsung kabur seorang diri sehingga masuk daftar pencarian orang (DPO).

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Palembang menjatuhkan vonis mati kepada bandar narkoba Alamsyah, 34, dalam persidangan yang digelar secara virtual, Rabu (17/2).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News