Tokoh Berpantun di Panggung Rakyat: Kalau Penguasa Bapakmu, Jadi Apa Pun Kesampaian 

Tokoh Berpantun di Panggung Rakyat: Kalau Penguasa Bapakmu, Jadi Apa Pun Kesampaian 
Pengunjung acara Panggung Rakyat bertema Bongkar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (9/12). Foto: Aristo Setiawan/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - Tokoh dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Alif Iman berpantun di acara Panggung Rakyat bertema Bongkar yang dilaksanakan di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (9/12), dengan menyinggung penguasa dan interpelasi.

Diketahui, Alif menjadi satu di antara beberapa tokoh yang ikut berorasi dalam acara Panggung Rakyat yang diinisiasi Aliansi Selamatkan Demokrasi Indonesia (ASDI).

Selain dia, tokoh lain yang ikut berorasi ialah pakar politik Ikrar Nusa Bhakti dan aktivis HAM Usman Hamid.

Awalnya, Alif dalam orasi mengajak peserta acara yang mayoritas milenial untuk mengucapkan sumpah sembari merekamnya memakai ponsel masing-masing.

"Sumpah rakyat Indonesia, kami rakyat Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan. Kami rakyat Indonesia bersumpah berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan. Kami rakyat Indonesia bersumpah berbahasa satu, bahasa kebenaran," kata pria berkacamata itu memandu para peserta bersumpah.

Alif dalam pidato kemudian memilih berpantun, karena beberapa tokoh sebelumnya sudah menyampaikan orasi dengan keras.

"Jadi, karena sudah banyak yang pidato, saya kira saya pantun saja. Enggak usah pakai cakep. Konsepnya enggak pakai cakep. Mari berpantun," kata dia.

Dia kemudian memulai pantun dengan menyinggung soal seseorang bisa menjadi apa pun pada masa kini asalkan anak penguasa.

Alif Iman berpantun dengan menyindir penguasa sampai DPR ketika tampil di acara Panggung Rakyat: Bongkar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News