Tokoh Berpantun di Panggung Rakyat: Kalau Penguasa Bapakmu, Jadi Apa Pun Kesampaian
"Berakit-rakit ke hulu, berenang renang ke tepian. Kalau penguasa itu bapakmu, jadi apa pun kesampaian," kata Alif dalam pantunnya.
Dia dalam pantun kemudian menyinggung seorang presiden yang bisa diinterpelasi sampai korupsi yang membuat rakyat miskin.
"Layang-layang bertali besi, tanam selasih di dekat beringin. Presiden mestinya diinterpelasi, tetapi DPR-nya masuk angin," ujarnya.
Dia dalam pantunnya kemudian turut menyinggung sosok yang kurang ajar karena figur tersebut terus meminta lebih.
"Berburu ke padang datar, dapat rusa belang di kaki. Bagaimana tidak kurang ajar, sudah dua kali tetapi minta lagi," kata Alif.
Selanjutnya, dia dalam pantun menyindir sosok yang pernah meminta tiga periode, lalu mendorong sang anak berkontestasi di politik.
"Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi, minta tiga periode kita adang, kok, ya, sorong anak yang belum mandi," ujar Alif mengakhiri pantun. (ast/jpnn)
Alif Iman berpantun dengan menyindir penguasa sampai DPR ketika tampil di acara Panggung Rakyat: Bongkar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Aristo Setiawan
- Dirty Vote Menyajikan Realita Penguasa Jahat dan Culas Mengubah Jubah Kesalehan
- Berpantun di Pesantren Mranggen, Atikoh Ganjar Singgung Pahala Pilih Pemimpin Baik
- Rekan Seperjuangan Budiman Sudjatmiko: Hanya Ada Satu Kata, Lawan!
- ASDI Bikin Panggung Rakyat Bongkar, Ingatkan Calon Pemimpin Akan Agenda Penyelesaian Kasus HAM
- Spanduk Penyelesaian HAM Jadi Primadona Pengunjung Panggung Rakyat
- Panggung Rakyat: Bongkar Digelar, Kolaborasikan Konsep Orasi & Konser Musik