Tokoh Lintas Agama di Bekasi Tolak Radikalisme dan Terorisme
Ketiga, menjaga nilai persatuan dan kesatuan setiap umat beragama di Kota Bekasi. Yang keempat, menjaga nilai-nilai kemanusian dalam kerukunan umat beragama di Kota Bekasi.
"Semua pihak harus bersatu untuk melawan paham radikalisme dan terorisme. Sehingga akan tercipta keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Halosan di Bekasi.
Sementara itu, Pengurus Badan Otonom di PCNU Kota Bekasi, Muhammad Misbah menilai aksi teror bom yang terjadi beberapa waktu terakhir merupakan bentuk tindak kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.
Dia mengajak melalui kegiatan doa bersama dan deklarasi ini untuk bergandeng tangan, bersatu padu, untuk bersama-sama menangkal, baik paham atau sikap-sikap radikalisme dan terorisme.
Dalam kesempatan itu, Pimpinan Gereja Katolik Santo Bartolomeus, Kota Bekasi, Romo Gabriel R. Senda SVD menambahkan semangat kebersamaan dan kesamaan pandangan untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme perlu digalakkan melalui aksi-aksi nyata persaudaraan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harus berantas, karena kami yakin ajaran radikal dan teror itu tidak diajarkan di dalam agama manapun. Saling tolong menolong, saling membantu, itu harus sudah dilaksanakan,” tuturnya.(fri/jpnn)
Sejumlah aktivis pemuda dan tokoh lintas agama di Kota Bekasi menggagas acara doa bersama sebagai bentuk keprihatinan terhadap aksi teror di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Pj Gubernur Sumsel Ukir Sejarah jadi Kepala Daerah Pertama Raih Penghargaan dari HMI Sumbagsel
- Organisasi Pemuda Katolik Turut Ambil Bagian dalam Upaya Pembangunan Bangsa
- Jokowi Dinilai Perlu Evaluasi Bahlil
- Gegara Ceramah soal Toa Masjid & Musala, Gus Miftah Disebut Provokator
- Gelar Rakernas 2024, BNPT Fokus Lindungi Perempuan, Anak, dan Remaja
- Hasil Hitung Cepat Muncul, PB HMI Ajak Masyarakat Tetap Tenang