Tokoh Timor Leste Penerima Nobel Diduga Cabuli Bocah

Tokoh Timor Leste Penerima Nobel Diduga Cabuli Bocah
Uskup Ximenes Belo memimpin misa Jumat pagi di Dili, Timor Timur, pada 8 Oktober 1999. Pemimpin Keuskupan Dili itu kembali ke Timor-Leste pada tanggal 6 Oktober setelah diasingkan karena kekerasan di area pelayanannya. Foto: Jason Reed / Reuters

jpnn.com - Media Belanda De Groene Amsterdammer mewartakan soal peraih Nobel Perdamaian Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak. 

Uskup Belo -panggilan kondangnya- merupakan mantan pemimpin Keuskupan Agung Dili.

Sosok Uskup Belo punya peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Timur Leste. 

Keberaniannya menyerukan cara-cara damai dan rekonsiliasi mengantarnya menjadi penerima Nobel Perdamaian 1996.

Namun, tokoh asal Wailakama, Timor Leste, itu diduga melakukan pelecehan seksual selama bertahun-tahun. 

De Groene Amsterdammer dalam laporan hasil investigasnya yang ditayangkan dengan judul ‘What I want is apologies’ mendedahkan pengakuan para korban pelecehan Uskup Belo.

Salah satu korban -sebut saja Paulo- kini sudah berusia 42 tahun. 

De Groene menggunakan nama itu sebagai identitas samaran. 

Media Belanda mewartakan soal peraih Nobel Perdamaian Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo atau Uskup Belo sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News