Tokoh Timor Leste Penerima Nobel Diduga Cabuli Bocah

Tokoh Timor Leste Penerima Nobel Diduga Cabuli Bocah
Uskup Ximenes Belo memimpin misa Jumat pagi di Dili, Timor Timur, pada 8 Oktober 1999. Pemimpin Keuskupan Dili itu kembali ke Timor-Leste pada tanggal 6 Oktober setelah diasingkan karena kekerasan di area pelayanannya. Foto: Jason Reed / Reuters

Paulo mengungkapkan dirinya masih berusia sekitar 15-16 tahun saat menghadiri misa Minggu pagi yang dipimpin Uskup Belo di sebuah taman di Dili yang saat itu masih menjadi ibu kota Provinsi Timor Timur.

Setelah misa itu selesai, Paulo mengaku didekati Uskup Belo. 

"Dia meminta saya datang ke tempatnya," tutur Paulo.  

Permintaan itu membuat Paulo merasa terhormat. 

Uskup Belo adalah sosok yang dihormati dan dikenal berani melindungi pejuang Timor Leste -dahulu masih bernama Timor Timur- yang menentang pendudukan Indonesia selama periode 1975-1999.  

"Saya sangat bahagia," tutur Paulo. 

Pada suatu sore hari, Paulo tanpa merasa curiga sedikit pun mendatangi kediaman Uskup Belo di Dili. 

Rumahnya berada di pinggir pantai dengan pemandangan laut yang indah.

Media Belanda mewartakan soal peraih Nobel Perdamaian Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo atau Uskup Belo sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News